Sabtu

Konsisten Perjuangkan Islam


 
Memperjuangkan Islam adalah kewajiban seluruh kaum muslimin yang tertanam iman dan akidah yang lurus dalam pikiran dan hatinya, salah satu partai atau jamaah yang hari ini istiqomah di jalan dakwah mewujudkan tegaknya Syariah dan Khilafah adalah Hizbut Tahrir
 

HT konsisten menyuarakan pembelaan untuk Palestina dari aneksasi Zionis Israel.

Bagi yang paham sejarah konflik Israel-Palestina serta peta demografi dan geo-kultural Palestina, Pendudukan Zionis atas Negri Palestina adalah bentuk NYATA dari penjajahan. Mereka yang mengatakan ini hanyalah konflik biasa jelas tidak melihat fakta dan menutup diri dari kebenaran
 

Awal Mula

Pendudukan dengan segala kejahatannya berawal dari konspirasi Zionis Yahudi melalui Deklarasi Balfour tanggal 2 November 1917.

       

Sepucuk surat yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri Britania Raya (Inggris) Arthur James Balfour itu kemudian dijadikan dalih oleh Zionis Yahudi untuk menyerbu dan kemudian menjajah Palestina serta mengusir rakyatnya dari tanah airnya sendiri.

       

Surat itu memang sudah diatur sebelumnya oleh Chaim Azriel Weizmann, presiden pertama Organisasi Zionis Dunia agar surat itu ditujukan kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild dan Baron Rothschild) pemimpin komunitas Yahudi Inggris untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis Internasional.

       

Surat itu menyatakan dukungan rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis untuk membuat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana.

       

Berdasarkan secarik surat itu, Inggris di bawah pimpinan Jenderal Edmund Allenby kemudian masuk ke tanah Palestina, setelah memulai serangkaian serangan. Ribuan sukarelawan Yahudi pun bergabung dalam pasukan Allenby itu.

       

Pasukan Allenby kemudian berhasil menduduki Palestina pada Desember 1917. Dua tahun kemudian, pada tahun 1919, Kota Al-Quds (Yerusalem) yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsha dan seluruh wilayah Palestina diduduki Inggris.

       

Setelah Deklarasi Balfour dan masuknya pasukan Allenby bersama sukarelawan Yahudi ke Al-Quds, gerakan Zionisme mulai mendorong migrasi kaum Yahudi dari berbagai negara untuk pindah ke Palestina. Maka, dimulailah perpindahan secara besar-besaran bangsa Yahudi ke Palestina di bawah naungan Inggris dari tahun 1918 hingga 1947.

       

Hingga akhirnya pada 14 Mei 1948, merasa mendapatkan angin, Zionis Israel memproklamasikan Kemerdekaan Israel secara sepihak, dan ini segera diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian tersebut. Namun Zionis Israel sudah mempersiapkan segala sesuatunya, dibantu Barat, yang kemudian memenangkan perang dan mengukuhkan ‘kemerdekaannya’.

       

Surat Balfour itu menunjukkan betapa arogansi orang asing yaitu Inggris yang tidak memiliki hak atas tanah Palestina. Lalu menyerahkannya kepada seorang Zionis Yahudi asing yang juga tidak memiliki hak untuk memilikinya.

       

Itu semua merupakan bagian dari bagaimana Zionis Internasional yang secara khusus memang memiliki tujuan untuk merebut Palestina, Yerusalem, dan Masjidil Aqsha agar berada di dalam kekuasannya.

       

Dalam salah satu Pasal Protokol Zionis antara lain disebutkan, demi tujuan segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.

 

Dakwah HT tersebar  lebih dari 40 Negara

HT Sangat peduli dengan nasib umat islam di seluruh dunia baik di suriah, palestina, rohingya hingga umat islam yang ada di benua afrika. Terlihat dari berbagai aktivitas dan kepeduliannya terhadap negri-negri muslim tersebut. Tentu sesuai kapasitasnya sebagai orpol. Sedangkan untuk menyelesaikan penderitaan umat islam tidak lain yakni harus dengan tegaknya Khilafah

 

Nasionalisme

HT Memandang bahwa Nasionalisme adalah ide sesat karna menjadi pemisah antar negri-negri muslim, sebab umat islam adalah satu tubuh. Palestina sampai hari ini masih terjajah akibat terkotak oleh nation-state dan paham nasionalisme, menjadikan sikap apatis pada urusan negara lain diluar negaranya

 

Negri Muslim Namun Bukan Negara Islam

Umat islam hari ini tinggal di negri muslim namun bukan negara islam. Sebab negri-negri tersebut tidak menerapkan islam secara keseluruhan dan atau jaminan keamanannya tidak berada di tangan kaum muslimin. Kebanyakan negri muslim hari ini justru memakai sistem kufur demokrasi yang meletakkan kedaulatan di tangan rakyat(manusia) padahal kedaulatan adalah di tangan syara’.

 

Penolakan HT atas semua sistem politik-pemerintahan yang tidak islami yang diterapkan oleh negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim adalah bukti ke-konsistenan perjuangannya, meski akibatnya negara tersebut menghalangi gerak langkah bahkan hingga melakukan pelarangan. Namun HT tetap istiqomah teladani metode Nabi saw. Tidak berubah menjadi pragmatis seperti partai sekuler hari ini

 

Bagaimana sikapnya terhadap dunia barat?

Sikap HT tetap terhadap dunia barat tetap tidak berubah, negri barat yang menjajah negri-negri islam adalah para penjahat dan sistem demokrasi yang dijajakan barat pada negri-negri muslim harus segera diakhiri. Dikupas seluruh kesesatannya pada umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar