Rabu

Mengenal Al Liwa dan Ar Rayah Bendera Rasulullah saw



Pengertian dan Karakteristik Al-Liwa & Ar-Rayah

Bendera dan panji, menempati posisi yang agung sebagai simbol suatu negara, begitu pula bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pemimpin Negara Islam pertama di Madinah Al-Munawwarah. Hal itu dibuktikan dalil-dalil sunnah dan atsar, dirinci penjelasannya oleh para ulama mu’tabar.

Para ulama dari masa ke masa senantiasa mengulas bendera dan panji yang dijuluki Al-Liwa dan Ar-Rayah ini, berikut karakteristik, kedudukan dan fungsinya yang sangat istimewa.

Saat ini kaum Muslim dihadapkan pada upaya mungkar, stigmatisasi negatif dan kriminalisasi panji Al-Liwa dan Ar-Rayah dan para pengembannya.

Bagaimana mendudukkan Al-Liwa dan Ar-Rayah sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat bersikap?

Al-Liwa dan Ar-Rayah merupakan nama untuk bendera dan panji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Secara bahasa, keduanya berkonotasi Al-‘Alam (bendera). Secra syar’i, Al-Liwa (jamaknya : Al-Alwiyah) dinamakan pula Ar-Rayah Al-‘Azhimah (panji agung), dikenal sebagai bendera negara atau simbol kedudukan pemimpin, yang tidak dipegang kecuali oleh pemimpin tertinggi peperangan atau komandan brigade pasukan (amir Al-Jaisy) yakni Khalifah itu sendiri, atau orang yang menerima mandat dari Khalifah, sebagai simbol kedudukan komandan pasukan. Ia memiliki karakteristik berwarna putih, dengan khath berwarna hitam :

لا إله إلا الله محمد رسول الله

“Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah” berjumlah satu.

Sedangkan Ar-Rayah (jamaknya : Ar-rayat), ia adalah panji (Al-‘Alam) berwarna hitam, dengan khath berwarna putih :

لا إله إلا الله محمد رسول الله

“Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah”, dinamakan pula Al-‘Uqab.

Ar-Rayahnberukuran lebih kecil daripada Al-Liwa dan digunakan sebagai panji jihad para pemimpin detasemen pasukan (satuan-satuan pasukan (kata’ib), tersebar sesuai dengan jumlah pemimpin detasemen dalam pasukan, sehingga berjumlah lebih dari satu.

Dalil-Dalil Al-Liwa & Ar-Rayah

Banyak dalil-dalil sunnah dan atsar yang menjelaskan tentang Al-Liwa dan Ar-Rayah, diantaranya dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu :

كَانَ لِوَاءُ -صلى الله عليه وسلم- أَبْيَضَ، وَرَايَتُهُ سَوْدَاءَ

“Bendera (Liwa) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwarna putih, dan panjinya (Rayah) berwarna hitam.” (HR. Al-Hakim, Al-Baghawi, At-Tirmidzi)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ’anhu :

كَانَتْ رَايَةُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ، مَكْتُوبٌ عَلَيْه ِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ

“Panjinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwarna hitam, dan benderanya (Liwa) berwarna putih, tertulis di dalamnya: “Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah”.” (HR. Ath-Thabrani)

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu :

أَنَّ النبي -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لِوَاؤُهُ يَوْمَ دَخَلَ مَكَّةَ أَبْيَضَ

“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam liwa’-nya pada hari penaklukkan Kota Mekkah berwarna putih.” (HR. Ibn Majah, Al-Hakim, Ibn Hibban)

Dari Yunus bin Ubaid maula Muhammad bin Al-Qasim, ia berkata: Muhammad bin Al-Qasim mengutusku kepada Al-Bara’ bin ‘Azib, aku bertanya tentang rayah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti apa? Al-Bara’ bin ‘Azib menjawab :

كَانَتْ سَوْدَاءَ مُرَبَّعَةً مِنْ نَمِرَةٍ

“(Ar-Rayah) ia berwarna hitam, berbentuk persegi panjang terbuat dari kain wol.” (HR. At-Tirmidzi, Al-Baghawi, An-Nasa’i)

Dari Al-Hasan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

كَانَتْ رَايَةُ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- سَوْدَاءَ تُسَمَّى الْعُقَابَ

“Rayah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwarna hitam disebut Al-‘Uqab.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Saudaraku, dalil-dalil di atas secara sharih menisbatkan bendera dan panji dengan karakteristiknya yang istimewa kepada Rasulullah shallallahu /alaihi wa sallam. Maka tidak mengherankan jika para ulama hadits bahkan menuliskan satu sub bab khusus berkenaan dengan Al-Liwa dan Ar-Rayah diantaranya : Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya menuliskan sub bab :

مَا قِيْلَ فِي لِوَاء النَّبِي صلى الله عليه و سلم

Ibnu Majah dalam Sunan-nya menuliskan sub bab :

باب الرَّايَات والأَلْوِيَّة

At-Tirmidzi dalam Sunan-nya menuliskan sub bab :

مَا جَاءَ فِيْ الرَّايَات

Ibnu Hibban dalam Shahih-nya menuliskan sub bab :

ذِكْرُ وَصْفِ لِوَاءِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ دُخُولِهِ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ

Dan yangainnya, yang cukup menunjukkan keberadaan bendera dan panji istimewa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar